Salah
satu upaya untuk memajukan sistem pendidikan adalah perubahan sistem
pembelajaran. Sistem pembelajaran sebagai suatu proses sangat menentukan
peningkatan kualitas suatu sistem pendidikan. Salah satu model pembelajaran
yang tepat untuk dikembangkan di sekolah adalah model PAKEM.
PAKEM
adalah bentuk pembelajaran aktif yang merupakan ramuan antara belajar aktif dan
belajar menyenangkan. (Dzaki, 2009: 1) mengemukakan ”model PAKEM adalah salah
satu model belajar-mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subjek
didik seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara
efektif dan efisien tanpa tekanan dari pihak manapun”. Sejalan dengan pendapat
tersebut Ali (2009: 5) mengemukakan bahwa PAKEM adalah upaya yang dilakukan oleh guru
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan diakhiri dengan penilaian yang pada
praktiknya mencerminkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat
menguasai berbagai keterampilan belajar secara maksimal.
Dari
beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya model
PAKEM adalah model pembelajaran yang berusaha mencip-takan interaksi secara
optimal antara semua komponen pembelajaran, sehingga siswa dan guru aktif
memerankan perannya dengan kreatif sehingga menghasilkan tujuan secara efektif
tanpa merasakan terbebani oleh berbagai kegiatan tersebut. Hal yang paling
penting dalam model PAKEM adalah siswa dengan senang hati melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap
menyenangkan.
Dalam PAKEM siswa belajar dalam arti melakukan kegiatan untuk me-ngembangkan perilaku (penalaran, keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri agar siswa mendapatkan pengalaman langsung. Sehingga apa yang telah dipelajarinya benar-benar bermakna dan menyatu dengan dirinya. Dengan demikian pengetahuan ini dapat digunakan sebagai bekal dalam hidupnya kelak.
Dalam PAKEM siswa belajar dalam arti melakukan kegiatan untuk me-ngembangkan perilaku (penalaran, keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri agar siswa mendapatkan pengalaman langsung. Sehingga apa yang telah dipelajarinya benar-benar bermakna dan menyatu dengan dirinya. Dengan demikian pengetahuan ini dapat digunakan sebagai bekal dalam hidupnya kelak.
Guru
mengajar sesungguhnya bukan memberi pelajaran, melainkan pem-bimbing belajar.
Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi yang dapat menjadikan siswa
mudah belajar dan bergairah untuk belajar. Dengan kata lain guru dapat disebut
sebagai fasilitator. Dengan perannya sebagai fasilitator, dalam kegiatan
pembelajaran guru harus dapat menyiapkan metode pambelajaran yang menyenangkan
bagi siswa, mengkondisikan ruang kelas yang memadai, menyiap-kan sumber belajar
yang dekat dengan siswa dan berupa benda nyata, serta menyi-apkan media
pembelajaran yang sesuai dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar